Pada bulan Juli 2021, Shin Tae-yong dipecat dari posisinya sebagai pelatih kepala tim nasional sepak bola Indonesia. Keputusan ini menuai pro dan kontra di kalangan penggemar sepak bola Indonesia. Meskipun ada berbagai alasan yang mendasari pemecatan ini, ada baiknya kita menyimak plus dan minus dari keputusan ini.
Salah satu alasan yang mendasari pemecatan Shin Tae-yong adalah performa timnas Indonesia yang kurang memuaskan dalam beberapa pertandingan terakhir. Meskipun berhasil lolos ke babak final Piala AFF 2020, timnas Indonesia gagal menunjukkan performa yang memuaskan dan akhirnya tersingkir di fase grup. Selain itu, kekalahan telak 4-0 dari Vietnam di Piala Dunia 2022 kualifikasi AFC juga menjadi pukulan telak bagi timnas Indonesia.
Pemecatan Shin Tae-yong juga dapat dianggap sebagai langkah yang layak dievaluasi, mengingat performa timnas yang kurang memuaskan di bawah kepemimpinannya. Sebagai seorang pelatih, Shin Tae-yong memiliki tugas untuk membawa timnas Indonesia meraih prestasi yang gemilang. Jika performa timnas terus menurun, maka pemecatan menjadi opsi yang harus dipertimbangkan.
Namun, di balik keputusan pemecatan ini, ada beberapa minus yang perlu dievaluasi. Salah satu minusnya adalah timing pemecatan yang dianggap terlalu terburu-buru. Shin Tae-yong baru saja menjabat sebagai pelatih kepala timnas Indonesia selama dua tahun dan baru saja memulai proyeknya membangun timnas Indonesia. Pemecatan yang terlalu cepat dapat mengganggu proses pembangunan tim dan merusak kestabilan timnas.
Selain itu, pemecatan Shin Tae-yong juga menimbulkan pertanyaan mengenai keberlanjutan proses pembangunan timnas Indonesia. Apakah pemecatan ini akan membawa perubahan positif bagi timnas Indonesia atau justru memperburuk keadaan? Semua ini perlu dipertimbangkan dengan matang agar tidak terjadi kegagalan yang lebih besar di masa depan.
Dalam kesimpulannya, pemecatan Shin Tae-yong dari timnas Indonesia layak dievaluasi mengingat performa timnas yang kurang memuaskan di bawah kepemimpinannya. Namun, timing pemecatan yang terlalu terburu-buru dan pertanyaan mengenai keberlanjutan proses pembangunan timnas Indonesia menjadi minus dari keputusan ini. Semoga keputusan ini dapat membawa perubahan positif bagi timnas Indonesia dan membawa prestasi gemilang di masa depan.