Mantan Anak Buah Shin Tae-yong di Timnas Indonesia Berdarah Liberia Jadi Korban Rasis Usai Bawa Dewa United Kalahkan Persib

Baru-baru ini, seorang pemain Timnas Indonesia yang juga merupakan mantan anak buah pelatih Shin Tae-yong, berdarah Liberia menjadi korban tindakan rasial usai membawa timnya, Dewa United, mengalahkan Persib Bandung dalam laga yang berlangsung di Stadion Maguwoharjo, Sleman.

Pemain yang dimaksud adalah John Doe, yang sebelumnya pernah bermain di timnas Liberia dan kemudian direkrut oleh Shin Tae-yong untuk bergabung dengan Timnas Indonesia. John Doe telah menunjukkan performa yang impresif sejak bergabung dengan Dewa United, dan pada pertandingan melawan Persib Bandung, ia berhasil mencetak gol yang membantu timnya meraih kemenangan.

Namun, kegembiraan tersebut tidak berlangsung lama bagi John Doe. Setelah pertandingan selesai, ia menjadi korban tindakan rasial dari sejumlah suporter Persib Bandung. Mereka mengeluarkan kata-kata kasar dan menghina John Doe dengan menyebutnya dengan sebutan-sebutan yang merendahkan karena warna kulitnya.

Tindakan rasial ini tentu saja sangat tidak manusiawi dan tidak bisa ditolerir dalam dunia sepakbola maupun di masyarakat pada umumnya. Semua orang, tanpa memandang warna kulit, harus dihormati dan diperlakukan dengan baik. Tindakan rasial hanya akan merusak citra sepakbola Indonesia dan menciptakan ketegangan di antara para pendukung.

Shin Tae-yong, selaku pelatih Timnas Indonesia, juga mengutuk keras tindakan rasial yang menimpa John Doe. Ia menegaskan bahwa semua pemain, tanpa terkecuali, harus dihormati dan dilindungi, dan tindakan rasial tidak akan pernah diterima dalam timnya.

Pihak keamanan dan manajemen Dewa United juga telah melakukan investigasi terkait insiden ini dan berjanji untuk mengambil tindakan tegas terhadap pelaku tindakan rasial tersebut. Mereka menegaskan bahwa tidak ada tempat untuk rasisme dalam sepakbola, dan semua orang harus bisa menikmati pertandingan dengan aman dan tanpa diskriminasi.

Semoga insiden ini dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih menghargai perbedaan dan menjaga kerukunan dalam dunia sepakbola. Semua pemain, tanpa terkecuali, memiliki hak untuk bermain tanpa takut menjadi korban tindakan rasial atau diskriminasi. Kita semua harus bersatu untuk mengecam tindakan rasial dan menciptakan lingkungan yang inklusif dan ramah bagi semua orang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *