Pekan lalu, pembalap MotoGP Francesco Bagnaia membuat pernyataan mengejutkan bahwa ia lebih suka bekerja sama dengan rekan setimnya Enea Bastianini daripada dengan juara dunia tujuh kali Marc Marquez. Pernyataan ini menarik perhatian banyak penggemar balap motor, karena Marquez dianggap sebagai salah satu pembalap terbaik dalam sejarah MotoGP.
Bagnaia dan Marquez merupakan rekan setim di tim Ducati untuk musim balap 2022. Namun, Bagnaia mengungkapkan bahwa dia lebih merasa nyaman bekerja dengan Bastianini, yang juga merupakan pembalap Italia seperti dirinya. Menurut Bagnaia, dia dan Bastianini memiliki gaya balap yang lebih mirip dan lebih mudah berkomunikasi satu sama lain.
Sementara itu, Bagnaia merasa bahwa dia dan Marquez memiliki gaya balap yang berbeda dan sulit untuk saling memahami. Meskipun Marquez memiliki kemampuan balap yang luar biasa, Bagnaia merasa bahwa kerja sama mereka tidak seefektif dengan Bastianini.
Pernyataan ini tentu saja mengejutkan banyak orang, mengingat Marquez telah menjadi salah satu rival terbesar bagi Bagnaia di lintasan balap. Namun, hal ini juga menunjukkan betapa pentingnya hubungan antarpembalap dalam tim MotoGP. Kerja sama dan komunikasi yang baik antara rekan setim dapat membantu meningkatkan performa mereka di lintasan balap.
Meskipun pernyataan ini mungkin mengejutkan, hal ini juga merupakan bagian dari dinamika dalam dunia balap motor. Pembalap memiliki preferensi dan hubungan yang berbeda dengan rekan setim mereka, dan hal ini dapat memengaruhi kerja sama mereka di lintasan balap. Bagi Bagnaia, bekerja dengan Bastianini mungkin memberikan keuntungan tambahan dalam upaya meraih sukses di musim balap ini.
Tentu saja, hubungan antara Bagnaia dan Marquez tetap profesional di lintasan balap, dan keduanya tetap fokus pada tujuan mereka untuk meraih kemenangan. Namun, pernyataan Bagnaia ini memberikan sudut pandang menarik tentang dinamika hubungan antarpembalap di dunia MotoGP, dan bagaimana hal tersebut dapat memengaruhi performa mereka di lintasan balap.