Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak, mengakui bahwa keputusannya untuk mengganti kiper Kevin Mendoza dengan kiper muda berusia 20 tahun, berujung pada kebobolan tiga gol dalam pertandingan terakhir. Meskipun demikian, Hodak mengatakan bahwa keputusan tersebut diambil demi strategi permainan yang lebih agresif dengan memainkan empat penyerang sekaligus.
Dalam pertandingan melawan tim lawan, Persib Bandung memulai pertandingan dengan formasi yang cukup berani, yaitu dengan empat penyerang sekaligus di lapangan. Hal ini tentu merupakan keputusan yang cukup berisiko, namun Hodak percaya bahwa dengan strategi ini, Persib bisa lebih agresif dalam menyerang dan mencetak gol.
Namun, keputusan untuk memasukkan kiper muda tersebut terbukti tidak berjalan sesuai rencana. Dalam pertandingan tersebut, kiper muda tersebut kebobolan tiga gol dari tim lawan, sehingga Persib harus menerima kekalahan dalam pertandingan tersebut.
Meskipun demikian, Hodak tetap bersikukuh dengan keputusannya dan mengatakan bahwa ini adalah bagian dari risiko yang harus diambil dalam dunia sepakbola. Menurutnya, sebagai seorang pelatih, ia harus berani mengambil keputusan yang dianggap terbaik untuk timnya, meskipun kadang hal tersebut tidak berjalan sesuai rencana.
Hodak juga menegaskan bahwa keputusan untuk memainkan empat penyerang sekaligus merupakan strategi yang ingin ia terapkan untuk meningkatkan performa timnya. Meskipun hasilnya belum terlihat dalam pertandingan tersebut, ia yakin bahwa dengan kerja keras dan latihan lebih intensif, Persib dapat menjadi tim yang lebih kuat dan efektif dalam menyerang.
Dengan demikian, meskipun keputusan untuk mengganti kiper Kevin Mendoza dengan kiper muda berusia 20 tahun berujung pada kekalahan timnya, Hodak tetap yakin bahwa ini adalah langkah yang perlu diambil untuk mencapai tujuan jangka panjang timnya. Semoga dengan kerja keras dan semangat juang yang tinggi, Persib Bandung dapat meraih kesuksesan di masa depan.