Insiden buntut pelemparan bus tim Persik Kediri di Stadion Kanjuruhan oleh sekelompok orang tak dikenal pada Sabtu (12/12) lalu, telah menimbulkan kecaman dari berbagai pihak. Aliansi suporter Persik pun angkat suara dan mengeluarkan maklumat Sapta Kriya sebagai respons atas kejadian tersebut.
Maklumat Sapta Kriya yang dikeluarkan oleh Aliansi Suporter Persik berisi beberapa poin penting yang ingin disampaikan kepada seluruh pihak terkait insiden tersebut. Berikut adalah beberapa isi dari maklumat tersebut:
1. Mengutuk keras tindakan pelemparan bus tim Persik Kediri yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Tindakan tersebut tidak hanya merugikan tim Persik, tapi juga merusak citra sepakbola Indonesia secara keseluruhan.
2. Mendesak pihak kepolisian untuk segera mengusut tuntas pelaku pelemparan bus tim Persik dan memastikan bahwa mereka mendapat hukuman yang setimpal atas perbuatannya.
3. Mengajak seluruh suporter Persik Kediri dan masyarakat Kediri untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh tindakan provokatif oknum yang ingin merusak persatuan dan kesatuan suporter Persik.
4. Menegaskan komitmen untuk terus mendukung dan memberikan dukungan penuh kepada tim Persik Kediri dalam setiap pertandingan, dengan tetap menjunjung sportivitas dan fair play.
5. Mengajak seluruh pihak terkait, termasuk pihak keamanan dan pemerintah daerah, untuk bekerja sama dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi pertandingan sepakbola di Kediri.
Maklumat Sapta Kriya ini diharapkan dapat menjadi pijakan bagi seluruh suporter Persik Kediri dan masyarakat Kediri untuk tetap menjaga solidaritas dan persatuan dalam mendukung tim kesayangan mereka. Selain itu, diharapkan pula bahwa pihak kepolisian dapat segera mengusut tuntas kasus pelemparan bus tim Persik dan menindak tegas pelaku serta dalang di balik insiden tersebut.
Dengan adanya maklumat Sapta Kriya ini, diharapkan insiden pelemparan bus tim Persik Kediri di Kanjuruhan dapat menjadi momentum untuk memperkuat solidaritas dan persatuan suporter Persik dalam mendukung tim kesayangan mereka. Semoga kejadian serupa tidak terulang lagi di masa mendatang, dan sepakbola Indonesia tetap menjadi ajang yang damai dan sportif bagi seluruh pihak yang terlibat.