Sebagai tuan rumah dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2022 melawan Timnas Indonesia, China masih belum bisa melupakan insiden “lemparan granat” yang dilakukan oleh Pratama Arhan. Insiden tersebut terjadi saat kedua tim bertemu di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali pada bulan September tahun lalu.
Pratama Arhan, pemain Timnas Indonesia, dihukum karena melemparkan granat asap ke dalam lapangan saat pertandingan berlangsung. Insiden tersebut menyebabkan pertandingan terhenti sejenak dan situasi menjadi sangat tegang. Aksi tersebut dianggap tidak hanya merugikan Timnas Indonesia, tetapi juga mencoreng nama baik negara tersebut di mata dunia.
Meskipun telah berlalu beberapa bulan sejak insiden itu terjadi, namun Kubu China masih belum bisa melupakan aksi Pratama Arhan. Mereka merasa bahwa tindakan tersebut sangat tidak sportif dan tidak seharusnya terjadi dalam sebuah pertandingan sepakbola.
Kini, Timnas China akan berhadapan dengan Timnas Indonesia di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Pertandingan ini diprediksi akan menjadi laga yang sangat menegangkan mengingat insiden yang terjadi sebelumnya. Timnas Indonesia pun diharapkan bisa memberikan penampilan yang lebih baik dan tidak terlibat dalam insiden yang merugikan lagi.
Sementara itu, Pratama Arhan sudah meminta maaf atas tindakannya tersebut dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi. Ia menyadari bahwa tindakannya telah merugikan Timnas Indonesia dan negara tersebut. Pratama Arhan juga berharap agar pertandingan kali ini berjalan dengan fair play dan tidak ada insiden yang merugikan kedua belah pihak.
Pertandingan antara Timnas Indonesia dan Timnas China di GBK diprediksi akan menjadi laga yang sangat menarik dan penuh gengsi. Kedua tim akan berusaha memberikan penampilan terbaik mereka untuk meraih kemenangan dan meraih tiket ke Piala Dunia 2022. Semoga insiden “lemparan granat” tersebut bisa menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk tidak melakukan tindakan yang merugikan dalam sebuah pertandingan sepakbola.